Rabu, 07 Desember 2011

Apakah Logika Itu?

Apakah Logika Itu?

Logika adalah pengetahuan dan kiat berpikir secara teratur. Dalam bahasa Indonesia, terdapat sebuah kata yang dapat dijadikan padanannya, yaitu ”penalaran” yang berasal dari kata ”nalar”, ’akal budi’. Menalar artinya sama dengan menggunakan pikiran atau berpikir. Poespoprodjo dan Gilarso (1985: 4) memberikan definisi berpikir dengan mengutip pendapat Plato dan Aristoteles: ”berpikir adalah ’bicara’ dengan dirinya sendiri di dalam batin” meskipun demikian, berpikir bukanlah melamun, melainkan:

”mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti jalan suatu pikiran, mencari bagaimana berbagai hal (fenomena/fakta/variabel) dapat berhubungan satu sama lain, mengapa atau untuk apa sesuatu terjadi, atau yang mungkin akan terjadi, serta mebahasakannya ke dalam bentuk yang realistis”.

Oleh karena itu, suatu jalan pikiran yang memiliki kesesuaian dengan patokan-patokan seperti dikemukakan dalam logika tadi akan disebut logis.

Yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa hubungan logika dengan penulisan ilmiah? Bukankah penulisan apapun harus logis? Atau bahkan segala bentuk bahasa harus selalu dilandasi logika? Memang, namun logika semakin terasa pentingnya dalam teks tertulis, karena pembaca tidak dapat bertanya secara langsung kepada penulis. Pembaca hanya menghadapi tulisan. Tanpa logika, tulisan menjadi berantakan dan mustahil pembaca dapat memahaminya dengan baik. Sementara itu, ada pendapat bahwa tulisan ilmiah lebih canggih daripada tulisan lain. (?)

Penulisan ilmiah adalah suatu kondisi yang di dalamnya terdapat proses pengungkapan gagasan secara tertulis dalam bidang ilmu tertentu. Oleh karena itu, kiranya penting juga dipahami terlebih dahulu tentang apa sebenarnya yang disebut dengan ilmu itu.

”Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang merupakan satu kesatuan yang disusun dengan sistematis, serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya” Poespoprodjo dan Gilarso (1985: 5)

Fungsi ilmu:

1.  untuk mengidentifikasi masalah (identifikasi)
2.  untuk menerangkan masalah (eksplanasi)
3.  untuk memecahkan maslah (analitis)
4.  untuk mencari solusi (solutif)
5.  untuk meramalkan masa depan (prediktif)

Dengan demikian, penulisan ilmiah jelas melibatkan logika. Jadi, pada hakekatnya penulisan ilmiah adalah penulisan yang menggunakan logika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar